Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian tumbuhan dan hewan yang dapat digunakan
sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji
farmakodinamik, uji toksitologi dan uji bio farmasetika.
Farmakognosi berasal dari dua kata
Yunani yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang
obat.
Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi diberikan oleh Fluckiger, yaitu
pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk
memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Pada awalnya masyarakat awan tidak
mengenal istilah ”farmakognosi”. Oleh karenanya, mereka tidak bisa mengaitkan
farmakognosi dengan bidang-bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Padahal,
farmakognosi sebenarnya menjadi matakuliah yang sangat spesifik di bidang
kesehatan dan farmasi. Banyak penelitian farmakognosi yang menjadi
landasan dari ”kenaikan derajat” obat bahan alam dari yang
penggunaanberdasarkan pengalaman orang terdahulu (jamu) menjadi obat yang telah
terujiklinik (fitofarmaka)
SIMPLISIA
Simplisia
adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan ( Depkes, 1989 ). Simplisia tumbuhan obat merupakan bahan baku
pembuatan ekstrak, baik sebagai bahan obat atau produk
( Depkes, 1985 ).
Secara umum pemberian nama atau penyebutan
simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian
tanaman. Sebagai contoh, merica dengan nama spesies Piperis albi maka
nama simplisianya disebut Piperis albi fructus. Fructus menunjukkan nama bagian
tanaman yang digunakan yaitu buahnya
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1.Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman
utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya
Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja
dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan
nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
2.Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan
utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan
kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel
depuratum).
3.Simplisia Pelikan atau Mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
SUMBER
SIMPLSIA
1. TUMBUHAN
LIAR
- Kerugian: a. umur dan bagian
tanaman
b. jenis
(species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis
2. TANAMAN
BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
- Keuntungan: a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh
- Kerugian : a.
tanaman manja
b. residu
pestisida
SYARAT
SIMPLISIA
- SIMPLISIA NABATI/HEWANI
1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran
hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak
boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun
atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal
2%
- SIMPLISIA PELIKAN :
1. Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan,
fragmen hewan dan bahan asing lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar